Jumat, 13 Oktober 2017

Pengantar Internet Penggunaan dan Penerapan Terhadap Media

Nama   : Marthin Kristian Hasudungan
NPM   : 54416284
Kelas   : 2IA21

INTERNET DAN NEW MEDIA



Sejarah dan Konsep New Media
Saat tahun 1960 komputasi dan seni radikal mulai tumbuh lebih kuat. Pada tahun 1980-an, Alan Kay dan temannya di Xerox PARC mulai memberikan kekuatan komputer pribadi untuk individu. Di akhir 1980-an dan awal 1990-an, telah terjadi berbagai jenis hubungan paralel antara perubahan sosial dan desain komputer. Perang Dingin dan desain Web berlangsung tepat pada waktu yang sama. Sampai tahun 1980-an, dunia masih mengandalkan media cetak, terutama tergantung pada model siaran analog, seperti televisi dan radio. Dua puluh lima tahun terakhir terjadi transformasi cepat ke media yang dihubungkan pada penggunaan komputer digital, seperti internet dan permainan komputer. Tetapi itu hanya contoh-contoh kecil dari new media. Penggunaan komputer digital telah mengubah media, seperti yang kita lihat munculnya televisi digital dan publikasi online. Bahkan bentuk media tradisional seperti mesin cetak telah diubah melalui penerapan teknologi seperti perangkat lunak manipulasi gambar seperti Adobe Photoshop dan alat-alat desktop publishing.
Andrew L. Shapiro (1999) berpendapat bahwa “munculnya baru, teknologi digital sinyal pergeseran berpotensi radikal yang mengendalikan informasi, pengalaman dan sumber daya” (Shapiro dikutip dalam Croteau dan Hoynes 2003: 322). W. Russell Neuman (1991) menunjukkan bahwa sementara “new media” memiliki kemampuan teknis untuk menarik dalam satu arah, kekuatan ekonomi dan sosial tarik kembali ke arah yang berlawanan. Menurut Neuman, “Kami menyaksikan evolusi jaringan interkoneksi universal audio, video, dan komunikasi teks elektronik yang akan mengaburkan perbedaan antara komunikasi interpersonal dan massa dan antara komunikasi publik dan swasta” (Neuman dikutip dalam Croteau dan Hoynes 2003: 322). Neuman berpendapat bahwa New Media akan:
* Mengubah arti jarak geografis.
* Biarkan untuk peningkatan besar dalam volume komunikasi.
* Memberikan kemungkinan meningkatkan kecepatan komunikasi.
* Memberikan kesempatan untuk komunikasi interaktif.
* Memungkinkan bentuk komunikasi yang sebelumnya terpisah untuk tumpang tindih dan interkoneksi.
 
Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai New Media mempunyai ciri digital, sering mempunyai karakteristik dimanipulasi, melalui jaringan, padat, kompresibel, interaktif dan tidak memihak. Beberapa contoh diantaranya seperti internet, website, komputer multimedia, permainan komputer, CD-ROM, dan DVD. New Media bukanlah program televisi, film, majalah, buku, atau publikasi berbasis kertas, kecuali itu mengandung teknologi yang memungkinkan interaktivitas digital, seperti grafis yang berisi tag-link web.
New Media adalah  penggabungan dari dua kata yaitu New dan Media.  New berarti baru yaitu suatu perkembanggan dari teknologi menjadi lebih efisien, tidak boros, dan ramah lingkungan dan media adalah perantara atau medium untuk menyampaikan sesuatu.
New Media dapat memudahkan kita untuk mencari sesuatu yang kita butuhkan dan juga dapat dijadikan wadah untuk berbagi suatu informasi yang berguna, karena new media sangat mudah diakses dari mana pun, bahkan new media bisa dijadikan tempat untuk belajar, berbisnis, dan masih banyak lagi.
New Media juga merupakan sesuatu istilah untuk menggambarkan suatu teknologi yang ada pada zaman digital yang umumnya merupakan interaksi antara manusia dengan computer. New Media sendiri tidak lepas dari perkembangan teknologi informasi seperti internet. Dimana pengguna bisa bergabung untuk memberikan pemikiran yang kreatif, itu dapat membuat new media memiliki manfaat dari segala bidang.

Pengantar Internet dan Penggunaan Internet
Internet adalah jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA disebut sebagai ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), dimana mereka mengemukakan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi asal mula pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
Pada awalnya proyek itu dibentuk dengan tujuan adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research InstituteUniversity of CaliforniaSanta BarbaraUniversity of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu “MILNET” untuk keperluan militer dan “ARPANET” baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi internet.
Internet (Interconnection-Networking) merupakan seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaidah ini dinamakan internetworking ("antarjaringan").
Sekarang internet sudah digunakan dimana-mana, di tempat umum, perpustakaan, cafe, restoran, dan lain-lain. Banyak kegunaan internet, dari membantu memberikan informasi, menghubungkan manusia dari berbagai daerah, bahkan negara. Perkembangan internet juga telah mempengaruhi perkembangan ekonomi dan pendidikan. Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka (dan sebagian sangat kecil melalui pos atau telepon), kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui internet. Di bidang pendidikan, sekarang pelajar bisa mengakses informasi dan belajar melalu internet, seperti e-learning. E-learning adalah bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet.
            Lalu apa hubungan internet dengan new media?
Kita sering mengakses informasi melalui internet, seperti dari line today. Di situlah hubungan internet dengan new media. Internet dan komputer adalah komponen untuk mencari informasi yang kita butuhkan. New media merupakan salah satu bentuk pengembangan teknologi internet, yang menampilkan informasi namun dalam bentuk tulisan, gambar, suara, atau bahkan video. Tidak seperti dulu media berupa koran, majalah yang hanya menggunakan tulisan dan gambar, dan masih menggunakan kertas. Situs-situs yang sudah menerapkan new media seperti twitter, line, youtube, dan masih banyak lagi. Karena di dalam situs-situs tersebut terdapat informasi, berita yang berupa tulisan, gambar, suara, bahkan video.







Daftar Pustaka




Jumat, 21 Juli 2017

BUDAYA YANG MULAI TERGANTIKAN

UNIVERSITAS GUNADARMA




“BUDAYA YANG MULAI TERGANTIKAN”

Marthin Hasudungan Kristian
54416284



KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “BUDAYA YANG MULAI TERGANTIKAN” ini dengan baik dan lancar.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Dalam makalah ini saya menyajikan pengertian budaya tradisional, jenis-jenis budaya tradisional, kebudayaan yang sudah mulai hilang, dan juga penyebab hilangnya budaya tradisional itu. Saya juga memyampaikan banyaknya terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.  Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu saya berharap dapat menerima kritik dan saran dari semua pihak untuk dapat meyempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL  .......................................................................................................    i
KATA PENGANTAR  .....................................................................................................    ii
DAFTAR ISI  ....................................................................................................................    iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang  ....................................................................................................     1
1.2  Perumusan Masalah  ............................................................................................     2
1.3  Tujuan  .................................................................................................................     2

BAB II PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Budaya Tradisonal  ............................................................................     3
2.2  Jenis - jenis Budaya Tradisional yang ada di Indonesia  .....................................     3
2.3  Budaya - Budaya Tradisional yang Mulai Hilang  ..............................................     4
2.4  Faktor-faktor Penyebab Budaya Tradisional Hilang ...........................................     6
2.5 Cara Untuk Menjaga dan Melestarian Budaya Tradisional......................................     6
2.6 Studi Kasus   .............................................................................................................    6

BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan  .........................................................................................................     8
3.2  Saran  ...................................................................................................................     8

DAFTAR PUSTAKA  ................................................................................................    9



BAB I
PENDAHULUAN


1.1          Latar Belakang

Di era globalisasi seperti sekarang ini Indonesia adalah suatu negara yang sudah mengalami kemajuan. Mulai dari kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, transportasi, bahkan budaya sekalipun, itu semua karena pengaruh dari globalisasi.
Akibat dari pengaruh globalisasi tersebut banyak dampak positif maupun negatif yang ditimbulkan,. Dampak positif dari pengaruh globalisasi sudah bisa kita rasakan , yaitu teknologi yang semakin canggih,  kemajuan alat transportasi dan ilmu pengetahuan yang semakin luas. Tetapi dampak negative dari  pengaruh globalisasi ini membuat banyak budaya barat yang juga ikut masuk dinegara ini. Akibat pengaruh budaya tersebut, banyak generasi muda yang lebih memilih budaya barat dari pada budaya tradisionalnya. Itu dikarenakan pola pikir mereka yang menganggap jika budaya barat itu lebih modern dan lebih populer, sehingga kesadaran mereka dalam melestarikan budaya tradisional menurun.
Itu semua menyebabkan keberadaan budaya tradisional dinegara ini mulai tergantikan. Dulu, budaya tradisional dinegara ini tak terhitung jumlahnya karena begitu banyak macamnya, mulai dari tarian tradisional, bahasa tradisional, alat musik tradisional, dan masih banyak lagi. Tetapi sekarang budaya tradisional dinegara ini sudah sangat menurun, bahkan hampir tidak ada. Jarang sekali sekarang kita temui ada anak muda yang mau untuk memperhatikan kebudayaan tradisionalnya, itu semua karena anggapan mereka tentang kebudayaan tradisional salah. Sehingga mereka malu untuk mengakui jika kebudayaan tadisional adalah kebuadayaan mereka.
Apabila pemikiran para generasi muda tidak pulih kembali untuk mencintai budaya tradisionalnya, cepat atau lambat pasti kebudayaan kita akan jauh lebih terkikis. Oleh karenanya, sebelum itu semua terjadi, kita sebagai para generasi muda harus mau dan tidak boleh malu dalam memperjuangkan kembali kebudayaan tradisional yang sudah diwariskan oleh nenek moyang kita.

1.2     Rumusan Masalah

·         Apa itu budaya tradisional ?
·         Apa saja jenis-jenis budaya tadisional yang ada di Indonesia?
·         Budaya tradisional apakah yang sudah mulai hilang ?
·         Apa penyebab hilangnya budaya tradisional ?
·         Bagaimana cara untuk menyelamatkan budaya tradisional ?

1.3      Tujuan

·         Mengetahui secara jelas dan memahami tentang definisi budaya tradisional
·         Mengenali jenis-jenis budaya tradisional
·         Mengetahui budaya tradisional apa sajakah yang sudah mulai hilang
·         Mengetahui apa yang menyebabkan budaya tradisional hilang
·         Mengetahui cara untuk menyelamatkan budaya tradisional yang telah hilang


BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Pengertian Budaya Tradisional

Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat & kemampuan lain serta kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan dikaji asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal.  Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata Colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya didalam lingkungannya”. Budaya dapat pula diartikan sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari, mengacu pada pola-pola perilaku yang ditularkan secara sosial tertentu.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengartikan kebudayaan sebagai peninggalan sejarah yang bersifat tradisional. Seperti tarian daerah, alat musik daerah, senjata tradisional, bahasa daerah, dan lain sebagainya. Di negara kita, hampir setiap propinsi memilki kebudayaan tradisionalnya sendiri. Oleh sebab itu negara kita dijuluki negara yang kaya akan budaya.



2.2     Jenis-jenis Budaya Tradisional yang ada di Indonesia

Ada berbagai jenis budaya tradisional yang dimiliki oleh negara kita. Beberapa jenis budaya tradisional tersebut yaitu :
·         Alat Musik Tradisional
·         Tarian Tradisional
·         Kesenian Tradisional
·         Bahasa Tradisional
·         Pakaian Tradisional

2.3     Budaya – Budaya Tradisional yang Mulai Hilang

Para remaja Indonesia pada abad ini sangat memprihatinkan, semakin berkembangnya zaman maka semakin edan zaman ini. Perkembangan zaman mengubah segalanya, baik budaya, sosial, ekonomi, politik bahkan agamapun semakin tak teranggap. Perubahan-perubahan tersebut sangat berpengaruh bagi masyarakat Indonesia, terutama untuk para-para remaja indonesia, lebih-lebihnya lagi para remaja ini adalah seorang pelajar.
Begitu banyak kasus yang telah kita ketahui diberbagai daerah bahkan di pelosok-pelosok desa kasus-kasus yang buruk dapat merusak generasi muda dan masa depan bangsapun telah merasuki hampir seluruh daerah. Ini dapat disebabkan oleh mulai pudarnya budaya indonesia. Pudarnya budaya indonesia dapat tejadi oleh bebebrapa faktor:

·         .Mengikuti Gaya Barat

Dalam mengikuti gaya barat merupakan salah satu faktor penyebab hilangnya jati diri atau kepribadian seseorang sebagai orang Indonesia. Band korea yang saat ini semakin diminati oleh para remaja putra ataupin putri indonesia telah mengubah sikap dan kepribadian seseorang. Menurut survei yang tealah saya lihat dari berbagai kalangana remaja, dari sepuluh putri dan terdapat delapan diantaranya menyimpan fhoto-fhoto artis korea, jelas bahwa ini menandakan bahwa para remaja putri sangat menyukai artis-artis korea dari pada artis yang di Indonesia. Oleh sebab itu para remaja putrapun menjadi sangat gemar mengikuti gaya orang-orang korea, karena mereka beranggapan bahwa menjadi orang korea akan disukai oleh banyak para wanita. Mengikuti gaya yang dimaksud adalah mengikuti tata cara berprilaku, potongan rambut.

·         Musik

Begitu pula dengan musik, para remaja lebih banyak menyukai musik yang berbahasa inggris dibandingkan dengan berbahasa Indonesia, hal ini pula bukan hanya sebagai keinginan belaka dalam menyimpan musik barat, namun hal ini juga merupakan anjuran dari guru ataupun dari dosen serta tempat-tempat belajar atau pendidikan lainnya guna untuk belajar atau lebih cepat dalam menggunakan bahasa inggris. Jadi hampir seluruh para remaja memiliki lagu-lagu barat, dan mulai menyukainya serta menyanyikannya. Jika kita sudah mendengar lagu-lagu orang barat lalu siapa yang akan mendengar lagu-lagu Indonesia, inilah penyebab akan hilangnya budaya Indonesia.

·         Bahasa

Bahasa paling berpengaruh pada saat era dewasa ini akan hilangnya budaya secara total, bagaimana tidak. Jika kita cermati, apa yang tidak kita tiru dari budaya barat, bisa kita lihat dari perilaku, kesukaan, kesenangan, liburan dan lain-lain sebagian besar mengikuti dan memilih budaya barat. Dan sekarang bahasa Indonesia akan mulai pudar, lalu beberapa tahun kemudia siapa yang akan menggunakan bahasa Indonesia, sedangkan orang Indonesia sendiri telah menggunakan bahasa.Inggris. saat era dewasa ini, usia dini telah ajarkan untuk dapat menguasai bahasa inggris. Apalagi pada tahun 2015 yang katanya, masyarakat Indonesia khususnya para pelajar harus mampu menggunakan bahasa.Inggris. bukan hanya para pelajar namun orang-orang dewasa yang telah bekerja yang belum bisa berbahasa inggris telah mulai belajar atau kursus berbahasa inggris.  Bayangkan jika masyrakat Indonesia telah mampu menguasai bahsa Inggris tentunya kita semua akan berbicara menggunakan bahasa Inggris. Maka saat inilah budaya Indonesia hilang secara total.

·         Moral

Moral sangat penting bagi kehidupan manusia bahkan moral telah melampoi agama, sekarang moral lebih penting dibanding agama. Namun, moral di Indonesia telah mulai menipis, jika moral ini sudah mulai menipis begitu pula dengan agama, maka agama tak teranggap lagi. Hilangnya moral masyarakat Indonesia dapat kita tinjau melalui beberapa daerah seperti di Bali. Dibali merupakan pusat wisata bagi Indonesia sehingga banyak para wisatawan yang berdatangan, baik wisatawan Indonesia itu sendiri maupun wisatawan dari luar negeri. Cara berpakaian yang mereka kenakan sangatlah tidak menunjukan bahwa itu budaya Indonesia, lebih parahnya lagi. Sudah tau itu bukan budaya Indonesia, melanggar Moral Indonesia, Melanggar tata cara berpakaian dalam beragama tetapi kebanyakan banyak yang mengikuti. Bukan hanya di Bali di NTB juga merupakan tempat wisata yang dapat dikatakan banyak yang diminati. Para wisatawan pula berdatangan tidak berbeda dengan di Bali, perilaku dan tata cara berpakaian sama.



2.4     Penyebab Budaya Tradisional Hilang

Budaya nasional yang seharusnya menjadi kebanggaan dan harusnya di pertahankan sekarang mulai hilang dikarenakan masuknya budaya asing (modern). Kita sebagai warga negara indonesia yang mempunyai hak penuh atas kebudayaan tersebut seharusnya melestarikannya bukan malah mengesampingkannya dengan berbagai alasan seperti  takut dibilang ketinggalan jaman, takut dibilang kupper, katrok, dan lain sebagainya.
Jika ditinjau melalui aspek global, globalisasi menjadi tantangan untuk semua aspek kehidupan juga yang terkait dengan kebudayaan. Budaya tradisional yang mencerminkan etos kerja yang kurang baik tidak akan mampu bertahan dalam era global. Era global menuntut kesiapan kita untuk siap berubah menyesuaikan perubahan zaman dan mampu mengambil setiap kesempatan. Budaya tradisional di Indonesia sebenarnya lebih kreatif dan tidak bersifat meniru, yang menjadi masalah adalah mempertahankan jati diri bangsa. Sebagai contoh sederhana, budaya gotong royong di Indonesia saat ini hampir terkikis habis, individual dan tidak mau tahu dengan orang lain adalah cerminan yang tampak saat ini. Perlu dipikirkan agar kebudayaan kita tetap dapat mencerminkan kepribadian \bangsa. Kebudayaan tradisional adalah sebuah warisan luhur.
Dalam era globalisasi, kebudayaan tradisional mulai mengalami erosi. Orang, anak muda utamanya lebih senang menghabiskan waktunya untuk mengakses internet dari pada mempelajari tarian dari kebudayaan sendiri. Orang akan merasa bangga ketika dapat menuru gaya berpakaian orang barat dan menganggap budayanya kuno dan ketinggalan. Globalisasi akan selalu memberikan perubahan, kita lah yang harus meneliti apakah budaya-budaya tersebut bersifat positif ataupun negatife.

2.5       Cara Untuk Menjaga dan Melestarian Budaya Tradisional

Dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal yang ada dalam masyarakat dapat
dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh
seorang anggota masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda dalam
mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal.
Kebudayaan dapat dilestarikan dalam dua bentuk11 yaitu :

A. Culture Experience
Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara terjun langsung
kedalam sebuah pengalaman kultural. contohnya, jika kebudayaan tersebut
berbentuk tarian, maka masyarakat dianjurkan untuk belajar dan berlatih dalam
menguasai tarian tersebut. Dengan demikian dalam setiap tahunnya selalu dapat
dijaga kelestarian budaya kita ini.

B. Culture Knowledge
Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara membuat suatu pusat
informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi kedalam banyak
bentuk. Tujuannya adalah untuk edukasi ataupun untuk kepentingan
pengembangan kebudayaan itu sendiri dan potensi kepariwisataan daerah.
Dengan demikian para Generasi Muda dapat mengetahui tentang kebudayaanya
sendiri. Selain dilestarikan dalam dua bentuk diatas, kita juga dapat melestarikan
kebudayaan dengan cara mengenal budaya itu sendiri. Dengan hal ini setidaknya
kita dapat mengantisipasi pencurian kebudayaan yang dilakukan oleh negara -
negara lain.Penyakit masyarakat kita ini adalah mereka terkadang tidak bangga
terhadap produk atau kebudayaannya sendiri. Kita lebih bangga terhadap budayabudaya
impor yang sebenarnya tidak sesuai dengan budaya kita sebagai orang
timur. Budaya daerah banyak hilang dikikis zaman. Oleh sebab kita sendiri yang
tidak mau mempelajari dan melestarikannya. Akibatnya kita baru bersuara ketika
negara lain sukses dan terkenal dengan budaya yang mereka curi secara diamdiam.
Selain itu peran pemerintah dalam melestarikan budaya bangsa juga
sangatlahpenting. Bagaimanapun pemerintah memiliki peran yang cukup strategis
dalam upaya pelestarian kebudayaan daerah ditanah air. Pemerintah harus
mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang mengarah pada upaya
pelestarian kebudayaan nasional.Salah satu kebijakan pemerintah yang pantas
didukung adalah penampilan kebudayaan-kebudayaan daerah disetiap eventevent
akbar nasional, misalnya tari-tarian , lagu daerah, dan sebagainya. Semua
itu harus dilakukan sebagai upaya pengenalan kepada generasi muda, bahwa
budaya yang ditampilkan itu adalah warisan dari leluhurnya. Bukan berasal dari
negara tetangga.Demikian juga upaya-upaya melalui jalur formal pendidikan.
Masyarakat harus memahami dan mengetahui berbagai kebudayaan yang kita
miliki. Pemerintah juga dapat lebih memusatkan perhatian pada pendidikan
muatan lokal kebudayaan daerah.
Selain hal-hal tersebut diatas, masih ada berbagai cara dalam melestarikan
budaya, salah satunya adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam memajukan budaya lokal
b. Lebih mendorong kita untuk memaksimalkan potensi budaya lokal beserta
pemberdayaan danpelestariannya
c. Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramahtamahan
dan solidaritasyang tinggi.
d. Selalu mempertahankan budaya Indonesia agar tidak punah
e. Mengusahakan agar semua orang mampu mengelola keanekaragaman budaya
lokal
Kebudayaan lokal Indonesia adalah kebudayaan yang hanya dimiliki oleh bangsa
indonesia dan setiapkebudayaan mempunyai ciri khas masing–masing. Bangsa
indonesia juga sangat mempunyai kebudayaan lokalyang sangat kaya dan
beraneka ragam oleh sebab itu sebagai penerus kita wajib menjaganya karena
ketahanankebudayaan lokal berada pada generasi mudanya dan jangan sampai
kita terbuai apalagi terjerumus pada budayaasing karena tidak semua budaya
asing sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia bahkan tidSIMPULANak
sedikitkebudayaan asing membawa dampak negatif. Sebagai negara kepulauan
pasti sulit untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan antara
masyarakat.Namun hal itu pasti bisa terwujud jika kita perduli untuk menjaga,
mempelajari, serta melestarikan sehinggakebudayaan lokal yang sangat kaya di
Indonesia ini tetap utuh dan tidak punah apalagi sampai dibajak ataudicuri oleh
negara lain karena kebudayaan tersebut merupakan identitas suatu bangsa dan
negara.







2.5       Studi Kasus

Tari Tor-tor Batak Diklaim Malaysia
Malaysia kembali mengklaim hasil kebudayaan asli Indonesia menjadi miliknya. Kali ini, negeri jiran itu akan memasukkan tari Tor-tor dan Gordang Sambilan sebagai peninggalan nasional mereka.Di Indonesia, dua kesenian itu dikenal sebagai kebudayaan masyarakat Batak, Sumatera Utara. Bahkan, tari Tor-tor selalu ditarikan dalam upacara adat masyarakat Batak.Namun kini, Malaysia dengan berani akan meregistrasi kebudayaan itu berdasarkan Bab 67 Undang-undang Peninggalan Nasional 2005."Pertunjukan periodik harus diadakan. Artinya, tarian harus disajikan sementara irama gendang harus dimainkan di depan publik," kata Menteri Informasi, Komunikasi, dan Kebudayaan Malaysia, Datuk Seri Rais Yatim sebagaimana dikutip laman Bernama.Menurut Rais, mempromosikan kebudayaan dan seni Mandailing sangat penting, sebab bisa mengungkap asal-usulnya. Selain itu bisa mempererat persatuan dan kesatuan dengan masyarakat lainnya.Sejalan dengan konsep Malaysia, upaya masyarakat Mandailing untuk mengangkat seni dan budaya mereka telah didukung oleh kementerian untuk diakui dan dikenalkan ke publik Malaysia.Sebelumnya, Malaysia pernah mengklaim sejumlah kesenian asal Indonesia sebagai milik mereka. Malaysia pernah menampilkan tari Pendet asal Bali dalam video iklan 'Enigmatic Malaysia' di Discovery Channel.Aksi ini memancing reaksi keras dari masyarakat Indonesia. Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat itu sempat marah atas klaim itu. Budayawan Malaysia juga menyesalkan klaim ini. Namun, Malaysia berkilah iklan pariwisata itu yang membuat bukan negaranya, melainkan pihak Discovery Channel.Selain tari Pendet, Malaysia juga pernah mengklaim tari Reog asal Ponorogo, Jawa Timur dan sejumlah kebudayaan Indonesia lainnya.


BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
Kebudayaan di Indonesia sekarang sudah tergantikan oleh budaya barat karena pola pikir generasi muda yang salah terhadap kebudayan, yaitu pola pikir yang beranggapan bahwa kebudayaan tradisonal itu kuno dan tidak menyenangkan sehinggal mereka lebih memilih budaya barat yang mereka anggap lebih modern dan menyerngangkan.

3.2       Saran
Kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus berani dan tidak boleh malu dalam memperjuangkan budaya yang telah di wariskan oleh nenek moyang kita sebagai ciri khas bangsa dan kekayaan bangsa. Kita juga harus bias memilih milih efek globalisasi, kita harus mengambil efek posistifnya dan membuang efek negatifnya.




DAFTAR PUSTAKA

Sabtu, 03 Juni 2017

Strategi Kebudayaan Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Negara Indonesia memiliki beraneka ragam kebudayan yang sangat berharga yang harus dikembangkan dan dilestarikan, tetapi saat ini orang Indonesia khusunya anak muda tidak mau mengembangkan dan melestarikan kebudayaan negaranya sendiri tetapi lebih memilih menganut kebudayaan luar yang kebarat baratan, hal itu sangat disayangkan, maka dari itu saya membuat artikel ini untuk mengingatkan kembali kepada anak muda sebagai penerus bangsa agar mau mengembangkan dan melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia.
1.2  Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah agar pembaca mengerti apa itu kebudayan, apa saja nilai-nilai kebudayaan dan bagaimana strategi kebudayan .
BAB II
ISI
2.1. Pengertian Kebudayaan
Kata "kebudayaan berasal dari (bahasa Sanskerta) yaitu "buddayah" yang merupakan bentuk jamak dari kata "budhi" yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai "hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal". Pengertian Kebudayaan secara umum adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan.  Sedangkan menurut definisi Koentjaraningrat yang mengatakan bahwa pengertian kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil yang harus didapatkannya dengan belajar dan semua itu tersusun dalam kehidupan masyarakat. Senada dengan Koentjaraningrat, didefinisikan oleh Selo Soemardjan dan Soelaeman Soenardi, pada bukunya Setangkai Bunga Sosiologi (Jakarta :Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1964), hal 113, merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.

2.2 Strategi Kebudayaan
 Di tengah terpaan budaya asing yang masuk ke tatanan masyarakat Indonesia, kita memerlukan strategi untuk menyikapinya. Budaya bangsa sendiri haruslah menjadi pilar utama dalam menangkal pengaruh negatif budaya asing.
Tanpa strategi kebudayaan, kita merasakan betapa bangsa ini kian kehilangan semangat kebangsaan, terjadi kerusakan moral, daya saing di tataran global pun melemah. Akibatnya, kita menjadi bangsa yang gagap di percaturan global. Lebih parah lagi, bangsa ini kehilangan kemartabatannya.
Sebagai bangsa besar, saatnya kita mengembalikan harkat, martabat, dan kehormatan bangsa. Untuk itu, sebenarnya kita telah memiliki warisan dari pendiri republik ini, yakni ajaran Trisakti Bung Karno: (1) berdaulat di bidang politik, (2) mandiri di bidang ekonomi, dan (3) berkepribadian di bidang kebudayaan.
Berangkat dari Trisakti, kita bisa membangun dan mengembangkan kekuatan daya cipta, daya rasa, dan daya karsa demi kemartabatan bangsa, bersumber dari nilai-nilai budaya sendiri, budaya yang mengakar di berbagai pelosok negeri. Berangkat dari Trisakti, kita bisa membangun dan mengelola peradaban bangsa sendiri, tak perlu mengekor pada peradaban bangsa lain.
Iya, membangun dan mengelola peradaban. Bukankah poin ini yang sejatinya merupakan inti strategi kebudayaan? Membangun peradaban sesuai tuntutan zaman, tentu tak lantas membuang peradaban lama dan menggantikannya dengan peradaban baru. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki peran strategis dalam hal ini.
Seperti pernah dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara, pendidikan merupakan pembudayaan buah budi manusia yang beradab, buah perjuangan manusia terhadap dua kekuatan yang selalu mengelilingi hidup manusia yaitu kodrat alam dan zaman atau masyarakat. Mengingat sifat pendidikan selalu mengikuti perkembangan zaman, masih kata Ki Hajar Dewantara, ia melekat pada manusia sepanjang peradabannya seiring dengan perubahan zaman.
Dengan pendidikan pula, kita berusaha untuk memerdekakan diri, merdeka secara batin dan raga, sehingga kita tidak tergantung pada pihak lain. Kita harus bisa mandiri, bersandar pada kekuatan sendiri. Tetapi, mengingat peradaban adalah perilaku kehidupan secara menyeluruh, apakah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mampu merampungkan pembuatan rumusan strategi kebudayaan tanpa melibatkan kementerian lain?
Kembali ke Trisakti Bung Karno, kebudayaan sejatinya baru satu sisi dari tiga sisi dalam kerangka bangunan sebuah peradaban. Dua sisi lain adalah politik dan ekonomi. Satu sisi hancur, sisi yang lain tak akan utuh. Dengan demikian, perumusan strategi kebudayaan sejatinya adalah kerja besar, kompleks, dan rumit.
Membangun strategi kebudayaan dalam kerangka Trisakti haruslah selaras dengan bangunan politik dan ekonomi. Ketika politik dan ekonomi dibangun dengan basis nilai liberal sebagai konsekuensi perubahan UUD 1945, akankah bangunan budaya diselaraskan juga dengan bangunan politik dan ekonomi? Pertanyaan besar ini tentu tak bisa dijawab hanya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Singkatnya, strategi kebudayaan tidaklah berdiri sendiri. Ia harus selaras dengan strategi politik dan strategi ekonomi. Ketika strategi politik dan ekonomi telah keluar dari ideologi Pancasila, apa yang harus kita lakukan? Ini bukan hanya tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ini tugas negara secara menyeluruh.
Kalau mau merumuskan strategi kebudayaan berbasis nilai-nilai kebangsaannya sendiri maka strategi politik dan ekonomi harus pula dikembalikan ke basis yang sama. Saatnya kita kembali menjadi Indonesia yang ber-Pancasila dan berbhineka tunggal ika. [PK]
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari artikel ini adalah kita harus mau melestarikan dan mengembangkan  kebudyaan kebudayaan yang ada di Indonesia karena kebudayaan adalah salah satu ciri khas Negara Indonesia.